6 Sikap Memaafkan, Antara Kenyataan & Kesalahpahaman


Memaafkan kesalahan yang pernah diperbuat pasangan, terkadang tak mudah dilakukan. Simak sejumlah sikap memaafkan berikut, termasuk memaafkan pasangan yang pernah berselingkuh atau setelah terjadinya peristiwa yang menyakitkan.

KESALAHPAHAMAN # 1
Memaafkan berarti Anda sudah melupakan perasaan sakit hati yang Anda rasakan.

Kenyataannya: Walaupun Anda sudah memaafkan, tidak berarti Anda telah melupakan apa yang telah terjadi.
Kendati demikian, walau bagaimanapun dapat saja Anda mengatakan, seolah-olah telah sungguh-sungguh memaafkan ketika teringat lagi pada apa yang telah terjadi, tanpa memperlihatkan perasaan sakit hati Anda.

KESALAHPAHAMAN # 2
Memaafkan berarti Anda mengatakan, apa yang dilakukan oleh pasangan bukanlah merupakan masalah.

Kenyataannya: Anda tetap dapat memaafkan, dengan tetap menyadari apa yang terjadi merupakan sesuatu yang tidak adil dan tidak dapat Anda terima begitu saja.
Memang, banyak hal yang dilakukan pasangan, yang sebenarnya tidak berhak dilakukannya terhadap Anda, atau yang melanggar ikatan perkawinan atau pun aturan main di dalam hidup bersama.

Bisa saja Anda memaafkan dengan menyadari, pasangan Anda telah khilaf dan tidak sengaja melakukannya sehingga ia boleh dimaafkan dan diberi kesempatan sekali lagi.

KESALAHPAHAMAN # 3
Di dalam hal memaafkan Anda perlu mengatakan kepada pasangan, Anda telah memaafkannya.

Kenyataannya: Sering terjadi bila dengan marah Anda mengatakan, "Saya memaafkan kamu, kok!", akan membuat suasana menjadi keruh. Terutama bila Anda melihat diri sebagai korban dan bukan sebagai orang yang harus memberi maaf.

Memaafkan harus betul-betul datang dari hati nurani, bukan hanya sekadar kata-kata. Tentu saja ada pengecualian bagi situasi-situasi tertentu, dimana Anda ingin membahas "maaf" bersama pasangan, dengan catatan tak akan membuat suasana menjadi lebih parah.

Anda lalu mengatakan kepada pasangan, akan memaafkannya bila ia berubah dan membuktikan dirinya sudah tak berselingkuh lagi, atau tidak melakukan hal yang telah menyakitkan hati Anda.

KESALAHPAHAM # 4
Bila Anda memaafkan, artinya Anda akan langsung kembali percaya kepadanya.

Kenyataannya: Memaafkan dan kepercayaan merupakan dua hal yang berbeda. Walaupun sudah memaafkan, Anda tetap membutuhkan waktu tidak sebentar untuk membangun kembali kepercayaan Anda terhadap pasangan.
Bila seseorang langsung kembali percaya kepada pasangannya setelah disakiti, hal ini merupakan tanda-tanda tak baik bagi kesehatan kejiwaan, ataupun rasa percaya diri yang kuat.

Dengan langsung kembali memercayai pasangan yang telah menyakiti hati Anda, pasangan akan menangkap pesan, ia dapat terus menyalahgunakan kepercayaan yang Anda berikan, tanpa rasa takut terhadap konsekuensi dari perbuatannya.

Membangun kembali kepercayaan di dalam rumah tangga setelah disakiti biasanya memerlukan waktu tidak sebentar, dan harus dibuktikan dengan sikap dan tindakan dari pasangan. Dan ini tak cukup hanya dengan kata-kata yang menjurus sebagai janji palsu.

KESALAHPAHAMAN # 5
Setelah memaafkan, secara otomatis perasaan positif Anda terhadap pasangan akan muncul kembali.

Kenyataannya: Lawan dari kemarahan bukanlah cinta! Hilangnya perasaan marah tidak berarti harus menciptakan kehangatan atau pun perasaan positif. Terkadang, yang ada hanyalah perasaan netral saja.

Pada banyak kasus, rasanya tak mudah menghilangkan perasaan sakit hati begitu saja, meski sesudah memaafkan. Hal ini pun wajar dialami bersama mantan pasangan, yang belajar melupakan kemarahan yang berhubungan dengan masalah perceraiannya, tetapi tak pernah kembali mencintai satu sama lainnya.

KESALAHPAHAMAN # 6
Cukup sekali untuk memaafkan!

Kenyataannya: Tidak selamanya bisa. Mungkin Anda dapat mulai memaafkan hanya sebanyak 10 persen saja. Namun, Anda memerlukan waktu untuk betul-betul memaafkannya, biasanya setelah melihat pasangan berubah dan membuktikan diri tak akan mengulangi lagi perbuatannya.

Lalu, setelah kurun waktu tertentu, buka hati Anda dan hilangkan sedikit demi sedikit perasaan marah yang tersisa, sampai Anda betul-betul mampu untuk memaafkannya sebanyak 100 persen.

No comments:

Post a Comment